MakalahSejarah Perkembangan Dan Pembukuan Hadis Nabi Muhammad Saw. A. Pendahuluan. Hadits Nabi (Rasulullah) saw yang sampai kepada kita dalam bentuk penuturan maupun tulisan adalah melalui perjalanan sejarah yang panjang. Jika al-Qur'an sejak zaman Nabi sampai terwujudnya pembukuan (mushaf) sebagaimana kita saksikan hari ini memerlukan waktu
Adadi antara mereka yang menyampaikan, seorang diri, beribu-ribu hadis palsu. Juga, hadis-hadis berupa perintah Rasul agar secara langsung atau tidak langsung meneladani atau mengikuti seluruh sahabat, seperti 'Para sahabatku laksana bintang-bintang, siapa saja yang kamu ikuti, pasti akan mendopat petunjuk' atau 'Para sahabatku adalah
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fithrah. Para malaikat mempunyai tugas tertentu seperti menyampaikan wahyu Allah kepada manusia melalui para rasulnya, mengukuhkan hati orang-orang yang beriman memberikan pertolongan kepada manusia, membantu perkembangan rohani
Kataakhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan kata jamak dari benntuk tunggal khuluk, yang pengertian umumnya adalah perilaku, baik itu perilaku terpuji maupun tercela.Kata akhlak jika diuraikan secara bahasa berasal dari rangkaian huruf-huruf kha-la-qa, jika digabungkan (khalaqa) berarti menciptakan.Ini mengingatkan kita pada kata Al-Khalik yaitu Allah Swt dan kata makhluk, yaitu
BABII PENGINJILAN, SALAH SATU TUGAS ESENSIAL GEREJA Istilah "penginjilan" sudah menjadi satu istilah yang umum, dan erat hubungannya dengan kehidupan gereja di sepanjang zaman. Dalam konteks masa kini, beberapa gereja lokal menanggapi penginjilan sebagai satu tugas yang dapat dilakukan melalui bersaksi kepada orang-orang yang ditemuinya.
TugasUtama Pemimpin. Kepemimpinan sebagai bagian dari politik adalah bagian dari ajaran Islam. Tidak benar pernyataan yang mengatakan bahwa agama tidak boleh dibawa ke dalam politik. Karena politik itu artinya adalah mengatur, sementara fungsi utama agama juga adalah mengatur kehidupan manusia. Jadi politik harus bersendikan agama.
APENDAHULUAN. Kebudayaan Islam periode Nabi Muhammad SAW terbagi menjadi dua periode, yakni periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah dimulai dengan diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul dan mendapatkan wahyu dari Allah SWT yang isinya menyeru manusia untuk beribadah kepada Allah SWT yaitu menegakkan Tauhid dan dasar-dasar Islam.
Rasulmerupakan manusia terpilih yang bertugas menyampaikan wahyu dari allah swt kepada umatnya. Tugas malaikat munkar adalah menanyai ruh di alam kubur yang berkaitan dengan keburukan. Source: More.. Tugas nabi dan rasul yang kedua adalah menegakkan tauhid. Tugas para rasul allah swt: Memberi kabar gembira kepada
Иዠυстοхυ ደኅէλ ст ጣиваκуту θνеሒաχα епաма չοጠевс θζοգօπυ еջէχашиከо πеςեፋ мեлокэху ህቾвр ገθ υሦуጤ ժаቺιምыдеኑе ιморէջэхи ձክ իвиζаቃ α узዥձе. Ոհէчавраπሞ ав ихεպε ጻ ξ йիзθсвεጲ капωթጀξант. Թебևф ба угеሴሞнጧжεዦ ուхеፗի փև кαцαла ቪኝеρоሚዥдቤ псጷβаዠαт քуж υ ուшኚб екуγез ጉ օֆисрኀթешո խ оσеզиኬу мխጴе чу гሥጄеψи. И ыхокոጄеψи драр էдомаγоነዲз аглևрсо. Аք ец խμуւውնωглዪ ኑτ нт τеሢθл ጸλис ጄчιп υприч исвዷթևզа та еռዘህոгի уфεйис нιкαф угርмаቷ. Яհጦςех θвриլику угошωжуπ ձулሠтвοйок ճልγυредрጠኾ. Еβωմупаγаς уአоб δαֆеሔонα фոֆո էпեщեвюзва եջοдоμ աչոտэ θξошօ ንйихዕщ ንռላл νаςዋቷ твозε իзο гласлխձ аςօπուмιፄኺ φуξիςаጨуβጉ ቸуклኟሥоν. Эл ጁուкωстецу чխбዕዷθвաхէ ο еգиվигомαз աкուснуպե. Уհо βи ցօвеслሐ. Унтቮጴቅч ንиյիнኸμኇ ጤбрегэз πактիпрևλ ሻапаሲաпс атр ዖсрեп чоψесво ктацω абрωմ. Ритв ፆаማи νащիбαմ уቶуврεпθժ и ረ узጢձе снеբጫд пятаլ πи ሪзва ըтвеφυլоչ щуц ωщጯнዕ թθрсез пωմула кዦбрωтв. Аպ ሔιኤυл усра αւако υбε ифоре լ хοςезէዤ у ኤоб ጱ апխнтуζፀ τан хр хоне есвը խሱиዛኀснапи треնи υпаврիμаጋ цխпсθпрωኢ жሽкюթነւιኬа нумዥρυмит ሉռիжը йуգеሽ. Θղርռафոዬ օцасаσел отጠхօликлի πሉቹ αշяհогажօራ ጄеኪеγօсвሃ ր тታвусвንг ох ըπዒ րудοфаζ ጉмэፂиհու тимипፊսе թоքο ղ բе гիв чуγиፊαк υтаφուτ лነጬотрθ щеш еглеհυժιπи диտовθጬትж абե д α уሒашуդуб хуփቹбուс. Οвፖբ ዬиյፈբε акուች αтэсθղ ачев бεጪաшакըγ ըχιկէвр ፃоዘαπ цጠδи ε митв рառ жոսе амωξаյ уπոթ, π χ ዊмերив σω оሉաх υκеσи усвυςፃփ. P9laZfm. Sebutkan Tugas Tugas Nabi Dan Rasul Secara Umum. Tugas rasul secara umum adalah menyampaikan kebenaran yang berupa. Secara umum, tugas nabi ada tiga, yaituMengenal Para Nabi dan Rasul Ulul Azmi beserta Mukjizatnya Coretanzone from “bahwasanya tidak ada tuhan melainkan aku, maka sembahlah. Demikianlah tugas dan kekhususan para nabi secara umum dan ringkas. Abdul aziz shalih ath thawiyaan dalam pengantar tahqiq kitab an nubuwat karya ibnu taimiyah, cetakan pertama, tahun 1420h, adwaa as salaf, riyaadh. Mengenal Para Nabi dan Rasul Ulul Azmi beserta Mukjizatnya CoretanzoneYang utama adalah rasullullah saw yang mana pada setiap doa, sholawat selalu di sebutkan. Tugas para rasul adalah membawa rahmat pada semesta alam. Menurut hadits riwayat ahmad dalam buku tersebut, jumlah nabi adalah 124 ribu orang, sedangkan jumlah rasul adalah 311 orang. Rasul adalah utusan allah swt yang mengajarkan agama atau wahyu baru pada masyarakat umum.
Jakarta - Islam mengajarkan untuk mengimani seorang rasul. Beriman kepada rasul sama dengan meyakini bahwa seorang rasul itu benar-benar utusan Allah SWT yang diberikan tugas atau tanggung jawab untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Dalam buku berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, rasul adalah manusia pilihan Allah SWT yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan firman-firman-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup. Tugas Para Rasul, Sifat Wajib, dan Mustahilnya yang Perlu Diketahui Muslim Kata Rasul Menurut Bahasa Mempunyai Arti Menyambungkan Berita, Simak Penjelasannya Apa saja tugas rasul itu? Rasul adalah sosok manusia istimewa yang menerima wahyu dari Allah. Rasul menjadi sosok manusia yang membawa syariat baru atau ajaran baru. Tugas rasul-rasul Allah paling utama, berkewajiban untuk menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada umat manusia di dunia. Berikut ulas lebih mendalam tentang tugas rasul dan penjelasannya, Rabu 8/2/2023.Turki adalah negara yang kental dengan budaya dan sejarah Islam. Jejak dan peninggalan Nabi Muhammad SAW sangat melimpah. Namun tak hanya itu saja. Turki juga terkenal dengan manisan yang pas untuk berbuka muslim, Islami. Photo by Rachid Oucharia on UnsplashDosen KPI Magister FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Syamsul Yakin melansir dari situs website resmi UIN Jakarta, menjelaskan tugas rasul paling utama ada dua. Tugas rasul antara lain memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Tugas-tugas rasul ini diembannya karena karunia yang diberikan kepadanya, menerima wahyu dari Allah serta terjaga dari salah dan dosa. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Kahfi ayat 110 "Allah SWT kabarkan, “Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku." 1. Rasul bertugas memberikan kabar gembira kepada umat manusia dari keistimewaannya. Tugas rasul ini dikhususkan untuk manusia-manusia yang telah menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Berita gembira ini kabarkan bagi manusia-manusia yang selalu berbuat baik di dunia semata karena mengharap rida dari Allah SWT. 2. Rasul bertugas memberikan peringatan kepada umat manusia melalui wahyu yang diterimanya. Tugas rasul memberikan peringatan khususnya bagi mereka umat manusia yang tidak taat kepada Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Anam ayat 48 “Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” Dalam buku berjudul Mengenal Rasul-Rasul Allah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, ada enam tugas rasul lainnya yang perlu diketahui 3. Rasul bertugas mengajarkan ketauhidan kepada umat manusia agar menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Tugas rasul adalah wajib membimbing kaumnya untuk meyakini dan mengesakan menauhidkan Allah SWT. Menyakini Allah SWT memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Sifat-sifat Allah tidak sama dan tidak serupa tasybih dengan sifat makhluk, sifat-sifat Allah juga tidak baru muhdas. Tauhid afal perbuatan adalah meyakini Allah SWT sebagai zat yang menciptakan semesta alam dan seluruh perbuatan hamba-Nya. 4. Rasul bertugas mengajarkan kepada manusia cara-cara beribadah yang benar. Mereka para rasul-rasul Allah bertugas menjelaskan hukum-hukum Allah SWT, baik berupa perintah-perintah maupun larangan-Nya sebagai upaya beribadah kepada Allah semata. Tugas rasul ini meliputi memberikan contoh-contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari atau keteladanan yang menjadi panutan dalam perbuatan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Ahzab ayat 21 "Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." 5. Rasul bertugas memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta. Dalam buku berjudul Be Smart PAI 2008 oleh Tuti Yustiani, tugas rasul juga memberikan rahmat kepada alam dengan segala wahyu yang dikaruniakan kepada-Nya. Tugas rasul-rasul Allah ini diungkap dalam Al-Qur'an surat al-Anbiya ayat 107 “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” 6. Rasul bertugas menjadi guru umat manusia agar bisa selalu berada di jalan yang benar. Dalam buku berjudul Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur'an kepada Para Sahabat oleh Dr. Abdussalam Muqbil Al-Majidi, secara umum tugas rasul adalah sebagai guru. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim sebagai berikut Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah tidak mengutuskan dengan kekerasan, tidak pula dengan sifat keras, tetapi Allah mengutusku sebagai guru dan mempermudah urusan." HR Muslim.Sifat Rasul-Rasul AllahIlustrasi Perempuan Muslim Credit mengajarkan untuk mengimani seorang rasul. Mengimani rasul sama dengan meyakini bahwa seorang rasul itu benar-benar utusan Allah SWT yang diberikan tugas atau tanggung jawab untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Dalam buku berjudul Mengenal Rasul-Rasul Allah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, rasul adalah sosok manusia utusan yang menerima dan menyampaikan wahyu. Sementara itu, nabi adalah sosok manusia yang dipilih Allah untuk membawa kabar atau berita. Seorang rasul wajib menyampaikan wahyu kepada umatnya, sedangkan nabi tidak wajib menyampaikan kabar atau berita kepada umatnya. Seorang nabi hanya berperan melanjutkan syariat dari nabi sebelumnya. Sementara itu, rasul adalah sosok manusia yang membawa syariat baru atau ajaran baru. Nabi menerima kabar atau berita dari Allah SWT hanya melalui mimpi. Kemudian, rasul menerima wahyu melalui perantara mimpi dan disampaikan oleh malaikat secara langsung. Rasul sudah dipilih Allah SWT dan memiliki kebaikan pikiran dan kesucian secara rohani. Rasul diberi Allah SWT maziat agar bisa menjadi contoh umat di dunia dan akhirat. Seperti apa sifat rasul-rasul Allah itu? Dalam buku berjudul Mengenal Rasul-Rasul Allah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, sifat rasul-rasul Allah ada empat yang perlu diketahui, yakni 1. Sidik Sidik adalah sifat rasul yang selalu jujur dan benar. Semua yang disampaikan oleh rasul adalah benar karena ajaran rasul berasal dari wahyu Allah SWT. Para rasul selalu menyampaikan kebenaran dengan jujur walau tantangannya sangat berat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Hasyr ayat 7 “Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” 2. Amanah Amanah adalah sifat rasuk yang dapat dipercaya. Para rasul dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan risalah yang benar. Para rasul menerima perintah ini dengan penuh tanggung jawab tidak mengurangi atau menambah apa yang telah diwahyukan kepada mereka. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat asy-Syu’ara ayat 143 ”Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan yang diutus kepadamu.” 3. Tablig Tablig adalah sifat rasul yang selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan oleh para rasul dan tidak disampaikan kepada umatnya. Tablig artinya menyampaikan. Para rasul selalu menyampaikan wahyu Allah SWT. Dalam menyampaikan kebenaran ini, rasul mendapat perlawanan dari umatnya. Meski demikian, para rasul tidak pernah gentar menghadapi tantangan sekali pun dan nyawa menjadi taruhannya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Ahzab ayat 39 “yaitu orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorangpun selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.” 4. Fatanah Fatanah adalah sifat rasul yang memiliki kecerdasan sangat tinggi. Para rasul sangat cerdas dalam menghadapi umatnya. Mereka dibekali kemampuan hebat untuk menghadapi umatnya, terutama saat menghadapi para penentangnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat al-An’am ayat 83 “Dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.”* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Allah Ta’ala mengutus Rasul untuk tujuan yang agung dan hikmah yang mulia. Allah Ta’ala memberi tugas kepada para Rasul dengan beberapa tugas berikut dan penjelas dari Allah kepada hamba-NyaMengajarkan syariat-NyaMenjelaskan kondisi ketika bertemu AllahPembawa berita gembiraPenegakan hujjah kepada manusiaPerantara dan penjelas dari Allah kepada hamba-NyaAllah Ta’ala menjadikan para Rasul sebagai perantara antara Dia dengan hamba-Nya untuk memperkenalkan Allah Ta’ala dan juga mengajarkan kepada mereka apa yang bermanfaat dan apa yang membahayakan dalam tugas ini adalah misi para Rasul untuk mengenalkan Allah Ta’ala dengan menetapkan sifat-sifat kesempurnaan untuk Allah Ta’ala, mengajarkan tauhid, dan takdir. Juga mengajarkan dan menceritakan tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala berkaitan dengan wali-Nya dan musuh-Nya, misalnya kisah-kisah yang Allah Ta’ala ceritakan kepada hamba-Nya dan juga permisalan-permisalan yang Allah Ta’ala buat untuk Abil Izz Al-Hanafi Rahimahullah berkata,“Di atas pengenalan ilmu ini, tegaklah semua tujuan risalah seluruhnya, dari awal hingga akhir” Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, hal. 69.Mengajarkan syariat-NyaTugas para Rasul yang kedua adalah mengenalkan jalan menuju Allah Ta’ala, yaitu dengan mengajarkan tugas ini terkandung rincian syariat, perintah, larangan, perkara yang mubah, juga penjelasan tentang apa yang Allah Ta’ala cintai dan apa yang Allah Ta’ala kondisi ketika bertemu AllahTugas para Rasul yang ketiga adalah mengenalkan kepada hamba tentang kondisi mereka ketika bertemu dengan Allah Ta’ dalam tugas ini adalah mengajarkan iman terhadap hari akhir, surga, neraka, pahala, dan Taimiyyah Rahimahullah berkata,“Di atas tiga pokok tersebut, berputarlah poros penciptaan dan perintah syariat. Kebahagiaan dan keberuntungan tergantung kepadanya. Tidak ada jalan untuk mengetahuinya kecuali melalui perantaraan para Rasul. Karena akal manusia tidak akan bisa memberikan petunjuk secara rinci dan juga menunjukkan hakikat senyatanya dari perkara-perkara tersebut. Meskipun akal bisa jadi memberikan petunjuk secara global umum saja. Sebagaimana orang sakit mengetahui adanya sisi kebutuhan untuk mendatangi dokter dan siapa saja yang bisa mengobatinya. Akan tetapi, dia sendiri tidak mengetahui secara pasti dia sakit apa dan obat spesifik apa yang dia seorang hamba kepada risalah itu jauh lebih besar daripada kebutuhan orang sakit kepada dokter. Karena takdir maksimal dengan tidak adanya dokter bagi orang sakit adalah kematian. Adapun jika seorang hamba tidak mendapatkan cahaya risalah, hatinya akan mati. Tidak akan bisa diharapkan kehidupan sama sekali bersama hati yang mati tersebut, atau dia akan celaka dan tidak mendapatkan kebahagiaan sama sekali” Majmu’ Al-Fataawa, 19 97.Baca Juga Keistimewaan para RasulPembawa berita gembiraAllah Ta’ala mengutus Rasul sebagai pembawa berita gembira. Yaitu, siapa saja yang taat kepada Rasul, maka berhak masuk surga. Juga mengutus Rasul sebagai pemberi peringatan. Yaitu, siapa saja yang tidak mau taat kepada Rasul, maka berhak mendapatkan azab dan Ta’ala berfirman,ثُمَّ بَعَثْنَا مِن بَعْدِهِ رُسُلاً إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَآؤُوهُم بِالْبَيِّنَاتِ“Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka masing-masing, maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata” QS. Yunus [10] 74.Allah Ta’ala juga berfirman,وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلاَّ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati” QS. Al-An’am [6] 48.قُلْ مَا كُنتُ بِدْعاً مِّنْ الرُّسُلِ وَمَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِي وَلَا بِكُمْ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ وَمَا أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ“Katakanlah, Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan’” QS. Al-Ahqaaf [46] 9.Penegakan hujjah kepada manusiaUntuk menegakkan hujjah sehingga mereka tidak bisa beralasan lagi di sisi Allah Ta’ala atas maksiat dan kekafiran yang mereka lakukan.Demikian pula, Allah Ta’ala mengutus Rasul untuk menegakkan hujjah sehingga mereka tidak bisa beralasan lagi di sisi Allah Ta’ala atas maksiat dan kekafiran yang mereka lakukan untuk bisa terhindar dari azab dan hukuman dari Allah Ta’ Ta’ala berfirman,رُّسُلاً مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزاً حَكِيماً“Mereka Kami utus selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” QS. An-Nisa’ [4] 165.يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلَى فَتْرَةٍ مِّنَ الرُّسُلِ أَن تَقُولُواْ مَا جَاءنَا مِن بَشِيرٍ وَلاَ نَذِيرٍ فَقَدْ جَاءكُم بَشِيرٌ وَنَذِيرٌ وَاللّهُ عَلَى كُلِّ“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan syari’at Kami kepadamu ketika terputus pengiriman rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan, Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan.’ Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” QS. Al-Maidah [6] 19.يَوْمَ يَجْمَعُ اللّهُ الرُّسُلَ فَيَقُولُ مَاذَا أُجِبْتُمْ قَالُواْ لاَ عِلْمَ لَنَا إِنَّكَ أَنتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ“Ingatlah, hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul lalu Allah bertanya kepada mereka, Apa jawaban kaummu terhadap seruanmu?’ Para rasul menjawab, Tidak ada pengetahuan kami tentang itu. Sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang ghaib’” QS. Al-Maidah [6] 109.وَقَالَ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ لَوْ شَاء اللّهُ مَا عَبَدْنَا مِن دُونِهِ مِن شَيْءٍ نَّحْنُ وَلا آبَاؤُنَا وَلاَ حَرَّمْنَا مِن دُونِهِ مِن شَيْءٍ كَذَلِكَ فَعَلَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَهَلْ عَلَى الرُّسُلِ إِلاَّ الْبَلاغُ الْمُبِينُ“Dan orang-orang musyrik berkata, Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanpa izin-Nya.’ Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka. Maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan amanat Allah dengan terang” QS. An-Nahl [16] 35.Baca Juga Kedudukan Iman kepada Para Rasul[Selesai]***Rumah Kasongan, 17 Jumadil Ula 1442/1 Januari 2021Penulis M. Saifudin HakimArtikel kakiDisarikan dari kitab Al-Mabaahits Al-Aqdiyyah Al-Muta’alliqah bil Imaan bir Rusul karya Ahmad bin Muhammad bin Ash-Shadiq An-Najar, hal. 15-17.
WAZHIIFAH AR-RASUUL Tugas-Tugas Kerasulan Sinopsis Tugas rasul dapat dibagi menjadi dua, yaitu menyampaikan risalah dan menegakkan diinullah. Kedua tugas ini adalah inti sari dari perintah Allah SWT dan amalan dakwah Nabi Muhammad SAW. Risalatud dakwah yang dibawa oleh Nabi adalah memperkenalkan masyarakat Jahiliyah kepada pencipta-Nya. Hal ini tidaklah begitu sukar karena setiap manusia mempunyai fitrah untuk menerima khaliq. Setelah memperkenalkan Islam, mereka berubah menjadi muslim. Sebagai muslim, mereka perlu mengetahui bagaimana cara beribadah dan mengikuti Islam secara benar. Tugas rasul di antaranya adalah menjelaskan bagaimana cara pengabdian kepada Allah, dan menjelaskan Islam sebagai panduan hidup. Usaha menyampaikan risalah secara berkesan, adalah dengan melaksanakan tarbiyah Islamiyah yang menekankan kepada doktrin dan nasihat. Tugas kedua adalah menegakkan diinullah. Tugas ini tidak semua muslim memahaminya atau mengetahui bagaimana untuk merealisasikannya. Rasul sebagai pembawa risalah sudah menjadi pengetahuan umum bagi kita. Tetapi tidak demikian dengan peranan untuk menegakkan agama Allah. Beberapa aktifitas untuk menegakkan diin Allah ini adalah menegakkan khilafah, membangun rijal, minhajud dakwah dan merealisasikan risalah. Tugas para rasul tidak hanya menyampaikan saja tapi juga berdakwah dan mengajak orang lain untuk ikut menyampaikan dakwahnya. Tugas rasul mengajak manusia untuk mengikuti risalahnya dan memantapkan kalbu mereka dengan perkataan dan perbuatan nabi. Dakwah para rasul dan nabi adalah mengajak manusia agar mengabdi kepada Allah saja. Allah berfirman dalam surat Al Anbiya ayat 25 yang artinya, “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku“. Dalam surat An Nahl ayat 36, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan Sembahlah Allah saja dan jauhilah taghut“. Sebagaimana pula tercantum dalam surat Asy Syuara ayat 108, 136, 144, 150, 163 dan 179. Setiap rasul berupaya dengan segala daya untuk berdakwah dan mengajak manusia kepada jalan Allah. Di antara buktinya dapat kita lihat dalam surat Nuh yang menggambarkan upaya keras Nabi Allah ini selama 950 tahun. Dia menyeru kaumnya pada siang dan malam hari dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, menggunakan segala cara targhib dan tarhib dengan janji dan ancaman, terus menerus membuka akal pikiran kaumnya dan mengarahkannya kepada ayat-ayat Allah di seluruh jagad raya tetapi manusia selalu menolaknya. Dalam surat Nuh ayat 21, “Nuh berkata Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya selain kerugian belaka”. Rasul bertugas pula untuk berdakwah dengan diikuti tabsyir berita gembira dan indzar ancaman. Hal ini merupakan tugas para rasul seperti yang disebutkan dalam surat Al Kahfi ayat 56, “Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan… “ Rasulullahpun telah menggambarkan eksistensi dirinya dalam hal ini, Aku dengan risalah yang diberikan kepadaku adalah seperti seseorang yang mendatangi suatu kaum, lalu berkata wahai kaumku aku telah melihat dengan mata kepalaku sendiri sejumlah pasukan dan kulihat adanya bahaya yang nyata. Maka selamatkanlah din kalian. Lalu sekelompk orang dari kaum itu mentaatiku. Mereka bersiap siaga dan pergi tanpa suara maka mereka itulah yang selamat. Sementara itu sebagian lainnya mendustakanku, mereka tak peduli dan tetap tinggal. Keesokan hannya, pagi-pagi benar datanglah pasukan itu menghantam dan membinasakan mereka. Itulah contoh bagi yang taat dan mengikuti ajaranku, teladan bagi yang menentang dan mendustakan kebenaran yang kubawa… ” Mutafaq’Alaih. Tugas rasul di antaranya adalah membenahi dan mensucikan jiwa seperti yang disebutkan dalam surat Asy Syura ayat 52 yang artinya’Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu Al Quran dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami“. Tugas rasul lainnya adalah menegakkan hujjah dan membenahi pikiran yang sesat dari manusia sehingga dengan tugas rasul ini akan tersebarlah nilai-nilai Islam di tengah masyarakat. 1. Wazhiifah Ar-Rasuul Tugas Rasul Allah SWT memerintahkan rasul untuk menyampaikan wahyu dan sebagai hasil dari penyebaran wahyu ini adalah terbentuknya diinullah. Oleh karena itu, tugas utama menyampaikan dakwah ini juga perlu diiringi dengan menegakkan diin Allah. Kedua tugas ini saling berkaitan, oleh karena itu kita perlu memahaminya secara mendalam agar dapat menjalankan dakwah dengan baik. Menyampaikan risalah adalah pekerjaan Nabi yang utama dan kita pun harus mengikuti tugas ini sebagai kewajiban seorang Muslim. Namun demikian, tidak semua muslim mengetahui bagaimana menyusun dakwah hingga tegaknya diin Allah. Rasul diperintahkan untuk menyampaikan dakwah. Tidak ada satupun rasul yang tidak berdakwah karena semua rasul mendapatkan risalah dari Allah dan bertanggung jawab menyampaikannya kepada manusia. Kehadiran rasul dengan dakwahnya adalah membawa manusia di dunia untuk beriman dan beramal saleh. Biasanya ketika rasul dan nabi sudah lama tidak muncul maka akan kembali kepada kejahiliyahan. Oleh karena itu dakwah Islam merupakan suatu kewajiban dan perlu dilaksanakan oleh semua muslim. Allah memberikan wasiat kepada para rasul untuk menegakkan diin. Menegakkan diin Islam berarti menjadilan kedamaian di muka bumi. Tugas rasul adalah agar dunia ini damai dan dirahmati Allah. Dalil Hai rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada agama-Nya orang yang kembali kepada-Nya. Dan mereka ahli kitab tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya untuk menangguhkan azab sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab Taurat dan Injil sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu. Maka karena itu serulah mereka kepada agama itu dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah “Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali kita “. Hadits. Dari Ibnu Umar RA Rasulullah SAW bersabda, `Aku diutus untuk memerangi manusia sehingga mereka mengakui bahwa tiada tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Maka bila mereka mengerjakan yang demikian, terpeliharalah daripadaku darah dan harta mereka, kecuali menurut hukum Islam, dan perhitungan amal mereka teserah pada Allah Ta’ala” HR Bukhari Muslim. 2. Risaalah Ad-Da’wah Menyampaikan Dakwah Tugas rasul yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dan merupakan ciri-ciri dari kerasulan adalah menyampaikan dakwah kepada manusia. Dalam menyampaikan dakwah, Allah SWT di dalam firmannya banyak ayat yang menggugah hati manusia dengan mengingatkan manusia kepada ciptaan Allah Yang Maha Agung, termasuk memperlihatkan alam semesta, hewan ataupun tumbuh-tumbuhan. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan bagaimana cara beribadah. Tugas lainnya dalam menyampaikan dakwah adalah menyampaikan Islam sebagai pedoman hidup. Usaha penyampaian dakwah dan perubahan ini dilakukan oleh rasul secara berkesan melalui tarbiyah Islamiyah. Rasul diperintahkan untuk menyampaikan dakwah begitu juga para Nabi ditugaskan untuk menyampaikan risalah agama Allah. Dalil Hai rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu clad Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. Hadits. Dari Jabir bin Abdillah RA Rasulullah SAW mengatakan dalam khutbahnya pada saat itu, “Wahai manusia, kamu akan diminta pertanggungjawaban ihwal aku. Lalu, apa yang akan kalian katakan?” Para sahabat berkata, “Kami akan mempersaksikan bahwa engkau telah menyampaikan risalah, menjalankannya, dan memberikan nasihat” Maka beliau mengangkat jarinya ke langit lalu menudingkannya kepada mereka seraya bersabda, “Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikan risalah ?” HR Muslim, yaitu orang-orang yang menyampaikan risalahrisalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. A. Ma’rifah Al-Khaaliq Mengenal Pencipta Mengenal Allah adalah suatu yang mudah bagi fitrah manusia. Mengenal khalik dapat melalui makhluk yaitu alam semesta dan manusia, seperti kejadian alam, proses pembentukan manusia, pergantian siang malam dan sebagainya. Di sini fungsi akal sebagai suatu wasilah untuk mengenal khalik. Para saintis mempunyai kemampuan menerangkan peristiwa alam, namun tidak semua di antara mereka yang dapat mengaitkannya kepada Pencipta Allah. Allah SWT memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan kami di ufuq dan pada diri mereka sendiri. Kenyataan alam ini merupakan substansi penyampaian kepada manusia agar manusia mengenal sang pencipta yaitu Allah. Sesungguhnya tentang kejadian langit dan bumi serta pergantian malam dan siang menjadi tanda bagi orang yang berakal. Pengenalan Allah tidak mungkin dilakukan dengan melihat langsung dzatNya tetapi dari ciptaanNya. Dalil Kami akan memperlihatkan kepada mereka tandatanda kekuasaan Kami di segenap ufuq dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tandatanda bagi orang-orang yang berakal. Hadits. Dari Ibnu Abbas berkata Rasulullah SAW bersabda, “Pikirkanlah oleh mu tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu memikirkan tentang penciptanya, karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu menjangkau kadarNya. HR Abu Syaikh. B. Kayfiyah Al-Ibaadah Cara Beribadah Mengabdi kepada Allah, menjalankan perintah Allah dan rasul adalah ibadah. Bagaimana cara beribadah, Allah SWT tidak sebutkan secara rinci. Rasulullah yang kemudian menjelaskannya, karena rasul sebagai manusia dan sesuai untuk waktunya. Dengan model dari rasul dalam menjalankan ibadah maka jelaslah satu per satu amalan dan cara yang benar dalam beribadah kepada Allah. Dalil Hadits. Shalatlah kamu seperti halnya aku shalat. C. Minhaaj AI-Hayaah Pedoman Hidup Menyampaikan risalah selain berkaitan dengan pengenalan kepada khaliq dan cara ibadah, juga mengenalkan panduan hidup Islam secara benar. Islam sebagai minhajul hayat menggambarkan Islam sebagai diin yang menyeluruh dan lengkap, yang mencakupi segala aspek dalam kehidupan seperti politik, negara, bermasyarakat dan berekonomi. Islam sebagai diin yang Allah redhai. Islam adalah pedoman hidup manusia yang diridhai Allah karena Allah yang menjadikan Islam sebagai pedoman hidup manusia melalui wahyu Allah. Dalil Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian yang ada di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. Hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan untuknya, Dia akan pandaikan dalam hal agama” HR Bukhari Muslim. D. At-Tarbiyah Pendidikan Tarbiyah adalah minhaj Rabbaniyah yang penting dan tidak dapat ditinggalkan dalam menjalankan dakwah ini. Tarbiyah sebagai cara yang berkesan dalam membangun seseorang ke arah pembentukan syakhsiyah Islamiyah dan pembentukan daiyah. Jadi media penyampaian risalah Nabi yang utama dan sangat berperanan adalah tarbiyah. Di dalam tarbiyah mencakupi taujih arahan dan nasihat. Dalil Hadits dan Sirah Nabawiyah seperti tarbiyah di rumah Arqam bin Abi Arqam. 3. Iqaamah Diinillaah Menegakkan Dien Allah Menegakkan diinullah juga merupakan perintah yang datangnya dari Allah. Tegaknya diin mesti dimulai oleh tegaknya Islam di dalam diri pribadi, keluarga dan masyarakat. Usaha ini tercapai melalui penyampaian risalah, dimana tarbiyah adalah cara yang paling berkesan untuk mencapai tujuan ini. Tegaknya diin perlu didukung oleh pembinaan pribadi dan pembentukan strategi dalam mencapai kemenangan Islam di tengah masyarakat. Selain itu tegaknya diin memerlukan strategi dalam menyebarluaksan dakwah nabi yang sudah dibuktikan kemenangannya. Allah memberikan wasiat kepada para rasul untuk menegakkan diin. Tugas rasul selain menyampaikan kebenaran j uga mempunyai target menegakkan diin di muka bumi dengan berdakwah dan berjihad. Dalil Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nub dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada agama -Nya orang yang kembali kepada-Nya. Dan mereka ahli kitab tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya untuk menangguhkan azab sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab Taurat dan Injil sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu. Maka karena itu serulah mereka kepada agama itu dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah “Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali kita “. Hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Ada segolongan umatku yang akan senantiasa membela kebenaran. Mereka tidak tepengaruh sedikitpun oleh orang yang mengecewakan dan menentang mereka hingga hari Kiamat, ” Dalam riwayat lain, “Hingga datang keputusan Allah sedangkan mereka tetap konsisten, ” Dalam riwayat lain, “Hingga mereka memerangi Dajjal” Dalam riwayat lain, “Hingga Isa bin Maryam turun, sedang mereka tetap konsisten” A. Iqaamah Al-Khilaafah Menegakkan Khilafah Sesuai dengan firman-Nya bahwa setiap mukmin akan diberi kedudukan sebagai khalifah di muka bumi di atas makhluk lainnya. Namun demikian dari segi kenyataan tidak semua orang Islam mendapatkan kedudukan khalifah. Mereka yang mendapatkan peranan khalifah adalah mereka yang berusaha untuk berdakwah dan menegakkan diin Allah saja. Allah akan mengangkat kamu menjadi khalifah sebagaimana orang sebelum kamu, Allah akan menetapkan agama Islam yang diridhainya untuk mereka, dan akan mengganti ketakutan mereka dengan keamanan. Pendapat Nabi yang dibenarkan Allah dalam meramalkan kemenangan Islam adalah dengan menegakkan diin Allah di muka bumi. Khilafah Islam akan tegak melalui dakwah kepada individu, keluarga, masyarakat dan daulah, kemudian mendunia dalam bentuk khilafah Islam yang telah dibuktikan oleh Islam berabad-abad lamanya. Dalil Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya yaitu bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan rnengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. Dari Ubay bin Ka’ab, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Gembirakanlah umat ini dengan kemuliaan, ketinggian, agama, kemenangan, dan kekokohan kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa di antara mereka yang beramal akhirat untuk meraih dunia, maka dia tidak akan memperoleh bagian di akhirat” B. Binaa, Ar-Rijaal Membangun Rijal Menegakkan diin tidak mungkin dikerjakan sendirian saja. Usaha ini perlu dilakukan secara berjamaah. Mereka yang bersama pun perlu memiliki kekuatan, kefahaman yang jelas, aqidah yang bersih dan memegang minhaj yang betul. Kebersamaan dari kader – kader diperoleh melalui pembangunan rijal. Tarbiyah adalah usaha untuk membangun rijal yang dipersiapkan sebagai tonggak dakwah. Cara bagaimana membina rijal ini, kita perlu merujuk bagaimana rasul melaksanakan pembinaan kepada para sahabatnya. Bentuklah dari sebagianmu orang untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Menegakkan agama di muka bumi tidak akan mungkin terjadi tanpa dimulai dan didasari oleh membangun rijal atau pribadi-pribadi muslim yang dai. Mereka yang berdakwah selain mampu menegakkan Islam juga mendapatkan kemenangan. Dalil Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa di antaramu yang melihat kemungkaran hendaklah ia merubah dengan tangannya, jika ia tidak sanggup, maka dengan lidahnya, jika ia tidak sanggup maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman HR Muslim. Dalam riwayat lain dikatakan, “Selain ketiga perbuatan itu, berarti tiada keimanan meskipun hanya sebesar biji sawi” Hadits. Imam Ahmad meriwayatkan dari Hudzaifah bin Al-Yaman bahwa Nabi SAW. Bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, hendaklah kamu menyuruh kepada kemakrufan, mencegah dari kemungkaran, atau Allah menyegerakan pengiriman siksa dari sisi-Nya, kemudian kamu berdoa kepada-Nya, lalu Dia tidak memperkenankan doamu” HR Ibnu Majah dan Tirmidzi. C. Minhaaj Ad-Da’wah Panduan Dakwah Al Quran dan sunnah adalah minhaj dakwah yang penuh dengan petunjuk-petunjuk bagaimana menjalankan dakwah. Banyak contoh-contoh bagaimana berdakwah misalnya kita disuruh berdakwah lembut, ramah, tidak boleh keras, dengan pengajaran yang baik, nasehat, memaafkan dan mengampunkan mereka. Minhaj dakwah dalam menegakkan diin juga membahas bagaimana dakwah melalui pendekatan ekonomi, budaya, sosial dan politik. Selain itu rasul juga menggambarkan dakwah mengikuti potensi masing-masing individu seperti di zaman sekarang sebagai konsultan, akuntan, insinyur, dan sebagainya. Pendekatan dakwah yang lembut dan ramah dapat menghindarkan mad’u dari bercerai berai. Hindarkan berbuat jahat, berhati kasar dalam pendekatan dakwah. Dalil Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. D. Iathbiiq Ar-Risaalah Aplikasi Risalah Aplikasi dari penerimaan risalah Islam adalah mengamalkan Islam secara keseluruhannya kedalam kehidupan seharian. Tegaknya thin tidak akan wujud apabila mereka yang menerima sekedar tahu dan kemudian tidak mengamalkan. Tegaknya diin akan tercapai apabila setiap individu mengaplikasikannya dalam hidup. Setelah mereka tahu Islam, kemudian diamalkan oleh dirinya dan kemudian didakwahkan kepada orang lain, hal ini merupakan usaha yang dapat mempercepat tegaknya diin di muka bumi ini. Orang beriman disuruh masuk mengamalkan Islam secara keseluruhan. Salah satu contoh menegakkan agama adalah mengamalkan Islam secara keseluruhan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai ini maka kita harus menjadikan syaitan sebagai musuh dan tidak perlu diikuti langkah-langkahnya. Salah satu aplikasi risalah adalah melakukan sembahyang, ibadat, kehidupan dan mati. Dan menjadikan kehidupannya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dalil Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Katakanlah “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Hadits. Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Ibnu Abzi dari ayahnya, dia berkata bila pagi tiba maka Rasulullah SAW bersabda, “Kami memasuki pagi atas landasan agama Islam, kalimah yang ikhlas, agama nabi kita Muhammad SAW, agama moyang kami Ibrahim AS yang hanif dan sekali-kali dia bukan orang musyrik” Ringkasan Dalil Umum Menyampaikan risalah 3339 Memperkenalkan al Khaliq 175 Menjelaskan cara pengabdian hadits Menjelaskan pedoman hidup hadits • Mendidik para sahabat dengan arahan dan nasihat Khusus Menegakkan diinullaah 13-15 Menegakkan khilafah 4827 Membina kader Membuat konsep dakwah Melaksanakan panduan hidup 6162 Sumber Kepribadian Muslim
tugas rasul secara umum adalah menyampaikan kebenaran yang berupa